Saturday, July 31, 2010

city of us.

As cheesy as it sounds, this city of flowers would forever be my rememberance of you. of us.

***

Reality had been so cruel to us those days. Once it made me fall in to you, but another day it just drove me away from you. Leaving a mark that would never be erased.

I'm sorry, that's the thing that i'd never able to say to you before. But i have to admit, I think you're the one who owe me an apologize from that moment.

You see me as if i was invisible, when on the other side you were my number one. I guess it's kinda unfair.

And i still remember how you beg me to become yours again. You cried. You i said your life was going to be miserable without my presence. And i told you that you're sick. Bad choice of words. It only made you think that I was your greatest cure.

A deadly storm lighting thunder striked us. You realized at that moment i was never going to be yours again, and I knew, you're not the one with whom I'll be living with for the rest of my life. I just couldn't stand the idea of me, as your comforting zone.

I chose to deal with three scariest words, when they're put together; Without.Your.Love.

***

I always wondering how would we be good together. Sitting on the bench, under the blue sky. The blue sky that had collapsed. Flown away by our failed dream of forever.

It's a shame. Because It was not like the Adelaide sky that had fallen apart. It's our sky, the blue one above our city of flowers.

***

Sometimes, I wish I could turn back time. So that i could go back to that carnival where I met you, and said my deepest apology when you first shake my hand, instead of a warm halo. Maybe that way, you would considered me as a freak, and just lost in the crowd, never turning back, never bring 'us' a chance.

*the bold words came from Adhitia Sofyan's EPs and Album, his songs title that reminds me of someone important. I hope he doesn't mind.

opened options.

we do have an option. Just don't make them one of your priority until you know you're theirs.

***

kick in a head when you said that, friend.

maybe i would have me as my priority instead of whoever they are. Until I know that I'm somebody's priority, then I'll keep my option wide open.

mengukur.

Quotes of the day :
"Untuk para perempuan, jangan biarkan apapun atau siapapun, mengajari kalian bagaimana caranya untuk menjadi cantik." -- seorang idola, Kartika Jahja (Tika & The Dissident)
***

Saya mengingat bagaimana seseorang pernah mengatur saya bagaimana caranya terlihat cantik. Hanya saja, pada waktu itu saya tidak sadar, dia melakukannya dengan cara membuat saya merasa jelek. Merasa tidak special dan tidak ada.

Sementara dia seolah mulai mencuri energi 'kecantikan' saya, saya mulai bertengkar dengan diri saya sendiri. Saya menetapkan standar yang tinggi, menghukum diri saya sendiri, dan berkata hal-hal menyakitkan hati, hanya untuk merasakan bahwa saya memang tidak layak disayangi.

Saya bermusuhan dengan diri saya, hanya karena orang lain. Diadu domba oleh ukuran yang sama sekali bertolak belakang dengan yang saya miliki.
***

Pada akhirnya saya mulai menyadari, tidak ada seorang pun yang boleh menggunakan ukurannya untuk menilai saya. Karena sebaik apapun ukurannya, itu bukan punya saya. Dan apapun yang bukan kepunyaan saya, hanya akan tampak kedodoran, kesempitan, dan tidak enak dilihat.
***

Another quotes of the day :
"Berbaikanlah dengan dirimu sendiri, dan kamu akan baik-baik saja." --seorang teman baik, Rizky Amalia.

a failed love song.

You and your silly head
You and your silly hatred
You and your silly own world
You and your silly dream of living underworld

Me and my silly insecurity
Me and my silly sudden obbesity
Me and my silly needs of companion
Me and my silly lack of love union

you can't stand me complaining the traffic
I couldn't help to yell when you said you're lunatic
you won't be holding my hand any longer when i said i need
I wouldn't let you away and enjoy your weed

You can't stand me, and I can't stand you
So why can't we stand to stay away from another

maybe it should be me that leaving for good
Before our failed love song waken up the neighborhood

*wrote this with a possibility that someone could turn it into song. Yes, you're the one I imagine doing it (you know who you are... :) )

Wednesday, July 14, 2010

with you i'm weak.

Once effy said to freddy on 'skins' : "when I'm with you I'm weak. Our love makes me weak, and I'm afraid I can't take the world anymore."
5:42 AM Jul 12th via UberTwitter


Most girls strugle to stay strong in this insane world. Just to make people look up to them. But...
5:50 AM Jul 12th via UberTwitter

When it comes to love, they are forced to be weak. Because when they're too strong, most guys will be intimidated.
Monday, July 12, 2010 7:55:17 PM via UberTwitter

It's like the world force girls to stay behind. Just like those silly phrase, "there's always a great woman, behind the great man."
Monday, July 12, 2010 7:58:12 PM via UberTwitter

Why can't we take it in reverse or just admit it, there are girls that better than most guys.
Monday, July 12, 2010 8:01:10 PM via UberTwitter

And some other are stronger than what they seem.
***

And now i'm at the weakest part of my entire 23 years. I need somebody to lean on. To hold my hand when I shed tears, hug me when I finally admit, that i'm at the end not one of those girls, and say 'it's okay' when I said I'm weak because of you. Just simply to giving me the permission to be weak, sweeping away my unconsious pshyco thinking, and helping me facing the world.

But, you're not there.


I'm afraid, you were never there.

Saturday, July 10, 2010

life surprise(s).

Seorang teman bilang dia lebih memilih untuk dikejutkan oleh hidup. And I should do too. You know what...
about 13 hours ago via UberTwitter

Life surprised me a lot lately. And I'd prefer to be stable. I'm not well of taking surprises...
about 13 hours ago via UberTwitter

Birthday surprise,I could just said,"uh,thanks!" Valentine surpise, I said this first before someone gave me some, "valentine sucks!"
about 13 hours ago via UberTwitter

And of course, life surprise(s). I said, "fuck you life, you can go to hell, and burn. Let me just LIVE normally, like other people do!"
about 13 hours ago via UberTwitter

For once in my life, I want to be normal,average,main stream, or whatever 'normal' called.No more surprises please,just please let me be me.
about 13 hours ago via UberTwitter

***

Life surprise(s). Written for #30harimenulisblog #9. Too lazy to open up my laptop, just gonna copy it to my blog later.
about 13 hours ago via UberTwitter

*my first attempted micro-blogging. Posted here without any editing.

Thursday, July 8, 2010

siapa yang tahu waktu akan membawa kita kemana, ya?

Kadang kita bertukar rokok.
Kadang sekedar bertukar lagu.
Kadang cuma bertukar kabar tidak penting.

Ada satu bagian dari diri saya yang selalu bertanya-tanya, apakah kamu orangnya?

Jika iya, entahlah apa saya akan merasa lega atau menyesal, membiarkan kamu menunggu begitu lama.

Tapi, siapa yang tahu waktu akan membawa kita kemana, ya?

Wednesday, July 7, 2010

too much of you.


From Dian Sastro to Mariana Renata.
From Kate Bosworth to Megan Fox.

I don't find them intimidating.
They're just too much.

And you are the right portion of your ownself.

***


pict taken from here.


the mythical Mr. Perfect.


"Rindu mengorak menarik hati serentak
hey-hey siapa dia...
Wajah sembunyi di balik payung fantasi
hey-hey siapa dia..."
***

Mendengar pembicaraan seorang teman saya sedang mempersiapkan pernikahan, saya menanyakan sebuah pertanyaan klasik : "So, how do you know that he's the perfect one ?"

Saya sering sekali menanyakan pertanyaan ini, sampai-sampai bosan sendiri. Saya selalu ingin tahu proses awal dibalik keputusan penting itu. 5W+1H, dari memutuskan seseorang sebagai the mythical Mr. Perfect.

Why mythical ? Because i don't believe there is someone that could be soo perfect.

Hal paling saya sukai dari teman saya ini adalah dia seorang realis sejati, yang selalu menemukan logika untuk segala sesuatu. Bahkan untuk sesuatu yang sifatnya absurd dan subjektif macam siapakah Mr. Perfect kita.

"Well, basically you just know. Perfect itu masalah yang tidak bisa disama ratakan. Ukurannya banyak, dan jelas bukan dalam arti kata sesungguhnya. Perfect itu adalah ketika dia datang di saat yang tepat, seperti di saat elo emang udah pengen nikah. Atau sesuatu yang sangat ngga penting, seperti dia bisa mengerti jokes norak lo, atau selera makan lo yang gila. Perfect doesn't always mean that he's extremely cool or what. You'll know what you need."

Begitu kira-kira resume jawabannya.

Saya yang seringkali mendengar jawaban serupa adegan di film Serendipity, langsung berbinar. The cynical and pesimistic me suddenly believe, that someday i'll be able to find my Mr. Perfect. And getting married, making love, having my own home, and be undescribeably happy, despites all the ups and downs.

Finding someone, who's perfect in his unperfections, that sounds possible.


***

Saya bermimpi saya berhadapan dengan Kris Biantoro, memperkenalkan saya dengan suara tenornya. Tentu saja di acara kuis klasik itu, Kuis Siapa Dia. Hanya saja judulnya kali ini, "Siapa Dia si Mr. Perfect". Potongan wajah dikeluarkan satu-persatu di layar. Saya menebak dan gagal. Lalu tirai itu terbuka.

Isinya seorang pria duduk diatas kursi, wajahnya gelap.

Tapi itu sama sekali bukan mimpi buruk. Itu hanya kenyataan. Mungkin memang saya belum menemukan dia.

'Dia' masih menunggu di balik tirai, dengan sabar, menunggu jawaban saya tepat dengan potongan-potongan wajahnya, yang ditampilkan di layar.

***

"Payung fantasi arah kemana dituju
hey-hey tunggu dulu...
Bolehkah aku melihat seri wajahmu
boleh kah disayang....

Siapa geranfan tuan...
pembawa pelipur rasa bahagia...
cendrawasih dari bulan...
Ataukah si bintang siang"
(Payung Fantasi-Ismail Marzuki
)


bapak.papa.AYAH.daddy.pops


"Some people lost a big football match, while others had just lost a family member. World is really unpredictable, yes?"

***

Betapa menyesalnya saya ketika tidak sempat menerima telpon dan membalas message teman saya, soal kabar duka yang menimpa keluarganya secara tiba-tiba. Semuanya hanya karena keteledoran saya, yang lupa me-non-aktifkan mode silent di HP saya.

I really-really want to be someone who comfort her in this kind of situation.

***

Pulang makan malam itu, saya masuk ke kamar dengan kesal. Menyesalkan betapa tidak asiknya penjaga kosan saya, yang melarang pacar masuk, hingga saya tidak sempat cuddling dulu sebelum tidur. Atau menyesali betapa bodohnya saya yang membiarkan sebuah kewajiban menggantung begitu saja, hanya karena malas. Meratapi diri sendiri, yang sudah gagal memenuhi tantangan '30 HAri Menulis Blog' di hari ke-empat.

PLUS, sebuah hal yang selalu saya keluhkan setiap hari : "Kenapa ayah saya adalah orang seperti dirinya."

Semuanya nampak seperti keluhan wajar seorang anak, yang sedang bosan hidup begini-begini saja, sambil sesekali menyalahkan diri sendiri, dan mengkambing hitamkan cara ayah nya mendidik dan memperlakukan.

Sampai pacar saya datang,LAGI setelah mengantar saya pulang tadi, menggedor pintu rumah saya dengan panik. Katanya ayah sahabat kami meninggal.

Ya, sahabat saya yang tidak sempat saya balas message nya tadi. Saya menengok ponsel saya. Puluhan missed call, dan sepotong kata pendek di aplikasi Yahoo Messenger "Ginna..."

***

Dengan back sound dramatis sorakan dan umpatan serta bunyi vuvuzela dalam mode sayup-sayup, matanya kosong, ketika menceritakan sepotong kisah terakhir tentang sang ayah. Sekali-sekali cuma ada sekilas tawa miris. Ia takut tidak bisa melihat ayahnya untuk terakhir kali.

Entah kenapa, saya bisa merasakan semua emosi yang sedang dia rasakan, lalu mulai mengasosiasikannya dengan diri saya sendiri. Betapa saya tidak akur dengan ayah saya sendiri, selalu menuduhnya tidak pernah menghargai saya, dan jarang sekali mendengarkan pendapat saya. Tidak pernah puas, tidak pernah memuji, tidak pernah cukup menyayangi saya. Jarang menemani saya, seringnya hanya memarahi. Saya banyak menyalahkannya akan keadaan saya yang seperti sekarang. Akhirnya jarang mengunjungi, tidak menelpon, dan berhenti mengingat yang baik-baik soal beliau.

Anak durhaka, mungkin itulah saya.

Anak perempuan yang sedang berusaha berdamai dengan kenyataan, bahwa seorang ayah hanya berusaha menjalankan tugasnya.
***

Saat sedang menunggu sambil harap-harap cemas akan kepastian tiket pesawatnya, untuk mengantar ayahnya terakhir kali, dia membisiki saya, "Baik-baik lah sama bokap lo. Lo ga akan pernah tahu kapan bakal kehilangan..."

Saya merasa ingin menelpon ayah saya saat itu juga dan meminta ampun. Seperti biasa saya tidak melakukannya karena terlalu gengsi. Tapi di siang bolong itu, saya kembali mengingat sepotong-sepotong kenangan yang lucu bersama ayah.

Saya ingat digendongnya di pundak, dibilangnya pelan-pelan, bahwa saya adalah anak kesayangannya.

Sunday, July 4, 2010

fin.


" i want to live in those comic books. Sure there are ups and downs.
But, we always could go to the last page,
and see the beautiful ending. "

***



* the pict taken here. thanks!

Saturday, July 3, 2010

when you're not around.


it's an 'argentina vs germany' big match time.
I don't really care, but maybe this is going to be useful, if I forgot when i write this thing down.
Maybe it also could answer the 'why'...

***

because i'm lonely. that's it.

***

People cheering like it was Indonesia who play at the big game. Maybe if it was really Indonesia, I also wouldn't give a damn.

I like to listen to my heart when you're not around. It says " Let's get out of here, you silly!"

Friday, July 2, 2010

a conventional confession.


Topik siaran pagi ini :
"Hal apa yang menurut anda harus tetap konvensional dan apa adanya ? Boleh benda, pemikiran, apapun, bebas!"

Partner siaran saya bilang :
"Surat-menyurat. Harus tetap lewat pos. Ayo kita hidupkan korespondensi yang sebenarnya!"

Saya sih bilang :
"Kamar mandi Indonesia. Pakai bak mandi, ada gayung, boleh basah. Ngga usah sok kebarat-barat an, pakai bathtub, dan harus kering. Biar mandinya puas"

Kami tidak pernah berpikir akan ada yang menjawab :
"WANITA harus tetap konvensional..."


WTF, said us (off air of course)...

***


"...wanita itu harus tetep konvensional. karena wanita modern membuat saya pusiiiingggg..."


Begitu kata si pendengar itu via SMS. Lebih ke arah curhat memang, tapi entah kenapa ya, saya kok tersinggung.

Mungkin kata-kata ini justru datangnya dari orang--laki-laki--yang sangat konvensional. Takut akan perubahan. Bahkan tidak rela kalau wanita jauh dari stereotype yang ada dalam bayangannya. Lemah lembut, tinggal di rumah, nurut sama suami, ngga punya power. Semoga sih tidak disertai pakai konde, kebaya, dan jarik. Semoga, maksudnya wanita modern juga bukan, yang suka keliaran tengah malam, one night stand sana-sini, sambil mabuk-mabukan.

Tidak enak sekali rasanya menjadi serba salah. Kalau jadi konvensional artinya lemah. Kalau jadi modern takutnya jadi liar.

I'm not a feminist or such a thing. Tapi mendengar masih banyak pemikiran begitu soal wanita membuat saya sedikit gila. Lalu buat apa kita sekolah tinggi-tinggi, mengejar karier, dan berusaha mandiri, kalau akhirnya disuruh kembali lagi ngulek sambel, dan dituntut menghasilkan sambel enak, karena kalau tidak katanya bukan istri teladan.

There is nothing wrong of being modern woman. You, guys, who need to eat that fact, and face it wisely!

***


"Kalau kata saya, yang harus tetep konvensional itu DASHBOARD..." kata seorang teman lewat twitter.

Kami berpandangan, lalu tertawa lepas kontrol, sambil mencari-cari judul lagu Vindicated sebagai gong.


*You know what, Chris Carraba is not a conventional man either. I heard he's gay... And it's confessional, not conventional.

Thursday, July 1, 2010

the shoes ballad.


"Yo, Move your big a**, lady....Make a room!" seru si Loreng marah-marah. Pardon her language, gaya nya memang begitu. Terobsesi jadi artis R&B afro-american. Liat saja dandanannya dengan leopard print warna cokelat itu.

"Haduhh...harusnya situ yang agak sedikit minggir. Saya kejepit nih..." kata si Manik tidak kalah ceriwis. Dia membereskan manik-manik merahnya, yang terinjak.

"Sssst.... tenang!" Si Purple mengambil alih, mungkin dia yang paling waras di ruangan itu. Gaya bossy nya, dengan satin berwarna ungu itu, membuatnya semakin tampak seperti leader. "Lebih baik kalian diam. Atau orang akan mendengar kita."

***

Manik-manik warna merah menyala.
Ungu satin yang anggun.
Dan satu lagi, leopard printed cokelat. Dia favorite saya.

Mereka dimasukan secara paksa ke dalam kantong belanjaan itu, oleh penjaga toko. Saya menenteng mereka dengan puas. They perfectly ended my day.
They just didn't know.
***

"huhuhu....aku berdandan begini bukan untuk dikurung gelap-gelapan bersama kalian. Lihat manik-manik merah ku, lucu khannn...," Manik mulai menangis.

"Welcome to the club. Gue juga disini untuk pamer motif leopard ini. This is so HOT you know..." sahut Loreng acuh tak acuh.

"ssshhh....please girls, stay quiet. We're shoes, we aren't suppose to talk. just sit pretty and be patient. We're made to be worn. Believe me, this is just a beginning of our wonderful journey... " ucap Purple bijaksana.

Mereka bertiga menatap ke atas. Ada cahaya. Disusul dengan sepasang tangan manusia. Tangan yang gemetaran karena senang.

"Yes miss, shoes are made to be worn, and one of you are going to accompany me starting this lovely July.

Oh, maybe the red one is perfect..."
bisik manusia itu.

***

Saat mengeluarkan sepatu manik-manik merah dari kantong, saya mendengar pekikan tertahan, "yayyy! she had just picked me!"

Did she just speak ? Are shoes suppose to speak, like all those toys in Toy Story ?

Well, mungkin saya berhalusinasi akibat euphoria berbelanja sepatu kemarin malam.

===========================================

btw, this is my first attempt of continously writing my blog in this whole July. Theo nantangin saya. And i said yes. Mungkin juga saya menantang diri saya sendiri. Menulis setiap hari dalam sebulan, that should be interesting. And, yes, I definitely said yes....

Let this feast begin "30 Hari Menulis Blog" !!! *finger crossed