Friday, July 2, 2010

a conventional confession.


Topik siaran pagi ini :
"Hal apa yang menurut anda harus tetap konvensional dan apa adanya ? Boleh benda, pemikiran, apapun, bebas!"

Partner siaran saya bilang :
"Surat-menyurat. Harus tetap lewat pos. Ayo kita hidupkan korespondensi yang sebenarnya!"

Saya sih bilang :
"Kamar mandi Indonesia. Pakai bak mandi, ada gayung, boleh basah. Ngga usah sok kebarat-barat an, pakai bathtub, dan harus kering. Biar mandinya puas"

Kami tidak pernah berpikir akan ada yang menjawab :
"WANITA harus tetap konvensional..."


WTF, said us (off air of course)...

***


"...wanita itu harus tetep konvensional. karena wanita modern membuat saya pusiiiingggg..."


Begitu kata si pendengar itu via SMS. Lebih ke arah curhat memang, tapi entah kenapa ya, saya kok tersinggung.

Mungkin kata-kata ini justru datangnya dari orang--laki-laki--yang sangat konvensional. Takut akan perubahan. Bahkan tidak rela kalau wanita jauh dari stereotype yang ada dalam bayangannya. Lemah lembut, tinggal di rumah, nurut sama suami, ngga punya power. Semoga sih tidak disertai pakai konde, kebaya, dan jarik. Semoga, maksudnya wanita modern juga bukan, yang suka keliaran tengah malam, one night stand sana-sini, sambil mabuk-mabukan.

Tidak enak sekali rasanya menjadi serba salah. Kalau jadi konvensional artinya lemah. Kalau jadi modern takutnya jadi liar.

I'm not a feminist or such a thing. Tapi mendengar masih banyak pemikiran begitu soal wanita membuat saya sedikit gila. Lalu buat apa kita sekolah tinggi-tinggi, mengejar karier, dan berusaha mandiri, kalau akhirnya disuruh kembali lagi ngulek sambel, dan dituntut menghasilkan sambel enak, karena kalau tidak katanya bukan istri teladan.

There is nothing wrong of being modern woman. You, guys, who need to eat that fact, and face it wisely!

***


"Kalau kata saya, yang harus tetep konvensional itu DASHBOARD..." kata seorang teman lewat twitter.

Kami berpandangan, lalu tertawa lepas kontrol, sambil mencari-cari judul lagu Vindicated sebagai gong.


*You know what, Chris Carraba is not a conventional man either. I heard he's gay... And it's confessional, not conventional.

5 comments:

  1. mmh..mmh..mhh #kamarmandiindonesia

    "Biar mandinya puas"

    apalagi kalo mandinya jarang2 ya bokk..
    kudu eta mah, KUDU puasssss!!


    lelebo

    ReplyDelete
  2. yg harus tetap apa adanya?
    sunat..
    ga kebayang kalo suatu ketika ada dokter yg ngomong..
    "halo dek, mau disunat bentuk apa?"

    *kaburrrrr...

    ReplyDelete
  3. lelebo : yeah...that's what i'm talking about leboooo....kebayang kalo udah dua hari ga mandi (dimana itu MUNGKIN dan SERING terjadi) lo harus mandi plus mikirin apakah lantainya basah atau ngga.... PE-ER bangettttt...

    ReplyDelete
  4. HAHAHAHA. Gilaaaa! *ngakak* banget gw :-))

    ReplyDelete
  5. Eniweii soal konvensional, ada yg lucu..
    sejak awal mnrt gw dari semua temen gw, justru lo adalah yg plg konvensional, seriously!

    konvensional = kuno? kata siapa ihh?
    (cobalah priksa kamus) artinya ngga gitu atuhlah *hiks. Ngga tlalu 'pas' juga kalo dibanding2in ma modern *itu tuh beuudaaa! (bilangin yah sm mas2 yg ngsh opini itu)

    konvensional hub-nya ama behavior,
    modern ama time-frame *jauhhhhh cu'

    truss, knp mrnt gw lo konvensional?
    ntar2 aja dibahasnya yakk, kepanjangan:p

    lebo

    ReplyDelete