Saturday, November 22, 2008

defining nice

The fucking phone is ringing....the fucking phone is ringing.... the fuck....

 

I pick up the phone.

I didn’t expect anybody.

Little bit surprising that it was you.

 

“Are you okay...”

“I’m okay...”

“We’re having fun here.”

“I know...just go on. Have fun. The night is waiting to be beaten.”

“Okay then. Bye...”

“Bye....”

 

I smiled.

I know you tried to share the happiness. But you never push that hard.

Defining nice.

It’s you  in my mind.

And that’s enough....

GOSSIP GIRL

Gossip Girl here,

your one and only source to the scandalous lives of Mahattan’s Elite.

- from the series “Gossip Girl”-

 

 

Kalau saja di jaman SMA saya tinggal di New York dan sudah jamannya push e-mail lewat hand phone, mungkin saja Gossip Girl—situs fiktif itu—akan muncul dengan nama yang berbeda dan isi yang hampir serupa : the scandalous lives of high school’s attendance.

 

The names there are not gonna be ‘B’ and ‘S’ (Stands for Blair Waldorf and Serena Van Der Woodsen).

Akan tertulis ‘V’ and ‘G’. Well, setidaknya ini bukan fiktif. Saya dan sahabat saya di SMA memang saling memanggil dengan inisial masing-masing.

Lalu diikuti inisial teman-teman kami yang lain : ‘I’, ‘D’, ‘K’, ‘M’, ‘N’, (another) ‘V’....etc.

 

B and S are B.F.F.....

Yes, so do we... V and G are B.F.F...

Kami memang baru bertemu di SMA. Tapi kami serasa saling mengenal puluhan tahun. Beberapa orang malah mengira kami berteman sejak TK.

 

B and S are upper East-siders.

V and G also East-siders.

We live at the East of Jakarta and my ex-highschool-boyfriend had this B-Boys club wich called East Riders. OMG...how ‘East’ we are!

 

B and S have their crush, D, N, and C...

Well, we also had ours..

V had E, I, D....and others

G had G, D, U, I, E, A....and many others

We had the I, for the same person, at the different time  of our high school experience.

We had the E, also for the same person,  at the sama time, that made V slap G on the face, in front of the class, that also made our high school experience soooo scandalicious.

 

B and S have their own villains. Sometimes for each other. But they made up at the end.

V and G also had their own villains. Sometimes for each other, but we made up easily, and  most of our villains were others.

Mantan pacar yang meninggalkan kami demi seorang anak baru, anak baru yang merebut pacar kami, mantan teman kami yang mencomblangi mantan pacar kami dengan anak baru yang kami benci, guru yang menyuruh kami memanjangkan rok dan melonggarkan baju, anak sekolah lain yang datang dan merebut perhatian cowok-cowok di sekolah kami, adik kelas yang memelototi kami balik ketika dipelototi, dan tentu saja, kakak kelas yang merasa dipelototi balik ketika memelototi kami, atau kakak kelas yang pacarnya kami rebut, kakak kelas yang temannya naksir kami, kakak kelas yang teman laki-lakinya jadi teman kami juga, dan segala jenis kakak kelas yang lain.

 

B and S doin’ silly things. They stripped, they slept with a guy on the back  of limo, they had fun.

V and G did silly  things also. But...not that ‘silly’.

Kami berlompatan tanpa mengenakan rok sekolah di kamar, untuk mengisi waktu sebelum pergi les. Kami merekam video kami sendiri, jauh sebelum musim youtube, as Hillary Duff and Lindsay Lohan. Kami mengintai  kakak kelas—dan adik kelas—yang kami suka. Kami kabur dari les, dan  pergi makan es krim. Kami menggencet adik kelas dengan suka rela. Kami berkirim surat, padahal cuma pisah kelas.

 

That was our story back then. When life was like a television series. Easy, passionate, and friendly.

I crave for time like that....

 

 

You know you love me

X.O.X.O

Gossip Girl

 

 

 

 

 

You Deserve The Better. I Deserve The Best.

“I have the BEST boyfriend ever!”

“I have the BEST girlfriend ever!”

Kalimat manapun yang kita pikir tepat, apapun jenis kelamin kita—laki-laki atau perempuan—seringnya akan kita katakan ketika :

 

  1. Umur hubungan kita baru sebulan dua bulan; dimana kebahagian seakan diberikan secara maksimal dari langit, melalui seorang pasangan yang pengasih, pengertian, tampan-cantik,pintar...etc.
  2. Umur hubungan kita sudah menginjak setahun lebih; tetapi kebahagiaan masih terasa diberikan secara maksimal dari langit, lewat seorang pasangan yang masih juga tampak pengasih, pengertian, tampan-cantik, pintar...etc....disertai dengan beberapa kekurangan yang masih bisa ditolerir.
  3. Pasangan kita memberikan kecemasan sesaat, yang kemudian dibalas dengan surprise berupa hal-hal tidak terduga untuk kita (namanya juga surprise), atau...yahhh...hal yang kita sudah duga sebelumnya, karena kita sempat memancing dengan menyebutkan hal-hal kesukaan kita dari jauh-jauh hari.

 

Akan lain keadaannya, ketika :

 

  1. Umur hubungan kita baru sebulan dua bulan, lalu tiba-tiba pasangan kita terlihat sedang jalan-jalan bergandengan tangan bersama  orang lain, padahal katanya sedang menemani  ibunya. (Jangan pernah percaya, kalau yang kita lihat, adalah seorang wanita yang jauh lebih muda atau malahan laki-laki yang jauh lebih muda atau tua sekalipun.)
  2. Umur hubungan kita sudah menginjak 10 tahun lebih, kita beranjak menua, tetangga sudah menggunjingi kita perawan tua dan perjaka gagal, dan dia belum juga mau menikah dengan kita.
  3. Pasangan kita mengajak bertengkar setiap hari dan hal-hal kecil membuatnya marah.
  4. or.....simply when you feel that you’re not happy....

 

Kalimat yang keluar dari kita adalah :

“I deserve the BETTER...!” (berlaku untuk semua jenis kelamin dan umur)

Diucapkan dengan bengis di depan cermin atau seorang sahabat, lalu diakhiri dengan kesedihan atau tangis (bisa juga berbentuk raungan, guling-gulingan, atau kesendirian menahun).

 

Saya bingung. Kesedihan mungkin kadang membuat kepintaran kita meleleh bersama air mata.

Kenapa ketika bahagia, kita merasa sudah mendapat yang ‘terbaik’, sedangkan di masa berkabung kita, kita cuma merasa harus mendapat yang ‘lebih baik’.

Seharusnya kesedihan memberikan semangat pada kita untuk mencari yang terbaik,  bukan yang sekedar lebih baik. Dan kita juga seharusnya ingat, bahwa kebahagiaan itu, tidak selamanya yang terbaik, hanya mungkin terasa yang terbaik di suatu waktu dalam kehidupan kita.

 

Mungkin lebih baik memilih berkata,

“ You deserve the better....” karena pastinya mereka perlu orang yang bisa dengan lebih baik mencintai mereka ‘apa adanya’ (yang tahan akan perselingkuhan, kontrol berlebih, dan ketidak bahagiaan), dan membawa mereka sadar, that you’re the best in some other way.

 

“...and I.... I deserve the best...”

Hanya karena kita memang layak mendapatkan yang terbaik, dan selalu tahu apa yang terbaik untuk kita.

 

Keep saying that you deserve the best, and the best one will come when you’re least expected.

 

Thursday, November 6, 2008

STRANGE LAND




After releasing their debut album "Everything Goes Automatic"

STRANGERS are about to launch theirself...

Be the first one to know them, on...

STRANGE LAND
November, 7th 2008
Prefere 72
Ir. H. Juanda 72, Bandung
7 PM till drop....

Come Take A Look Deeper
We're All Strangers at First...
A Strangers...