Thursday, June 26, 2008

seek pleasure

kami mendatangi tempat di ujung dunia itu.

Memang dasar tempat jahanam. Pantas saja dibuat terpencil begitu. Kata teman saya," kalo lo pada udah ngerasa mau mukulin gue dan udah bete, itulah saatnya kita nyampe!"

Benar saja. Ketika tangan-tangan sudah mulai akan melayang--beberapa menggenggam benda tumpul--sampailah kami di tempat itu. Penuh mobil-mobil yang berisi orang-orang seperti kami. Seeking pleasure....

Saperti masuk wahana di DUFAN, ada lorong bertangga sempit, lampu biru yang menyala membuat pusing, sisanya jendela besar yang menawarkan keindahan malam seperti di safari malam. Suara tawa, jedug musik--suaranya memang jedagjedug kok!--,dan gemerincing gelas. Udara dingin menyusup. Pantas saja. Waktu mata saya akhirnya bisa membiasakan diri dengan percampuran cahaya biru redup itu dengan bohlam kuning yang remang, saya bisa melihat, separuh bangunan itu tidak beratap. KAMI ADA DI SURGA....langit yang jadi atapnya.

Terbalik yah? Biarkan saja. Selanjutnya kami juga tidak peduli ketika semua terbalik-balik.
Yang diam, tertawa...
Yang duduk, berdansa...
Yang sendiri, bersama...
Yang wajar, menggila....

we seek pleasure, and we found it.
we didn't need anymore details....

*cheers everybody!

--------------------------------------------------------------------------------------

"When I was a young girl I used to see pleasure
When I was a young girl I used to drink ale
Out of the ale house, down into the jail house
My body salve-aided and hell is my doom

Come mama come papa and sit you down by me
Come sit you down by me and pity my case
My poor head is aching my sad heart is breaking
My body salve-aided and hell is my doom

Please send for the preacher to come and pray for me
And send for the doctor to heal all my wounds
My poor head is aching my sad heart is breaking
My body salve-aided and I'm bound to die..."

When I was I Young Girl; by : Feist


baju kebanggaan

hari ini saya keluar dari sebuah ruangan dengan langkah gagah.

saya sudah melewatinya.

saya tersenyum bangga pada diri sendiri.

saya sudah berusaha.

"Siap-siapin baju buat besok. Buat jadi baju kebesaran atau kekalahan lo...." kata sebuah suara menghantarkan.

saya memang berencana pakai baju istimewa besok.

bukan sebagai baju kekalahan atau kemenangan...

cuma untuk merayakan usaha saya.

Sunday, June 1, 2008

hugging and kissing game

"Jauh-jauh ga loooooo......."
Begitu ucap saya setiap kali seorang teman datang menghampiri dengan gelagat-gelat akan memberikan afeksi berlebih lewat peluk dan cium.

Agak jijik ya. Bayangkan saja, dia memoyongkan bibirnya, memejamkan mata, mulai mendekatkan wajah ke arah saya, sambil merentangkan kedua tangan, seolah ingin merengkuh anaknya yang sudah lama hilang dalam-dalam. Sayangnya...saya bukan anaknya yang lama hilang--bahkan dia juga belum pernah punya anak--dan saya tidak terlalu menggemari afeksi berlebih macam itu.

Tapi, entah kenapa semakin saya merasa jijik, teman saya ini semakin bernapsu melakukannya (aduh jangan salah sangka dulu, ini bukan napsu macam itu, tapi napsu yang 'lucu'). Muncul ide di kepala saya, awas nanti gue balassss....

Tidak perlu susah-susah mencari balasannya. Saya monyongkan bibir saya, pejamkan mata, mendekatkan wajah ke arahnya, dan merentangkan tangan ingin memeluk. Hasilnya,
"Anjis....jangan berani dekat lagi loooo....awasss aja!"

Jadilah ini permainan kami sehari-hari. Hugging and kissing game. Atau biasa kami sebut permainan afeksi. Bikin kami jadi takut satu sama lain. Bikin kami ketagihan juga...Karena senang sebetulnya diberikan afeksi yang begitunya...

Tapiii...kalo sempat dicium dan dipeluk betulan...yuck! Agak males yah....

Dasar manusia...sukanya yang setengah-setengah. Padahal apa salahnya kalau memeluk dan cium betulan tanda sayang.

"Sini...sini....dicium ama tante...." tiba-tiba teman saya itu datang dari arah belakang.
"Don't you ever dare....!" dengan sigap saya menjauh.
Lalu kami terkikik dan terkakak bersama....permainan ini seruuuuuu!!!

Mungkin rasa sayang tidak selamanya harus selalu dibagi dengan peluk-cium. Yang penting berbagi kebahagian dan tawa. Itu baru artinya sayang.....

*(ughhweeeeggggg......!)