Monday, November 23, 2009

ungu.jingga.muda

Tidak sengaja saya melihat langit kekuningan itu. Jarang sekali muncul di tengah musim hujan yang tidak menentu ini.

Seketika saya merasakan kamu.
Lalu ada semacam film yang diputar dalam mode rewind dalam otak saya, dengan kecepatan 24 x. ayam terenak di dunia. mobil derek. batik. hujan. boromeus. sop kaki kambing. yoghurt. toko buku. tangis. perempuan itu. kosong. weker biru. kanebo kuning. kompor gas. bawang putih. pasta. daging merah. diskusi feminis. soda. ceumar. hujan. ujang. ujangwati. mobil hyundai matic tidak bernama. gambir anom. batik agung. muara rajeun. lampu merah. gelap. lampu biru. alkohol. ganja. time after time. bertengkar. bermesraan. s. bunga matahari. si buma. spiderman 3. lisung. bukit bintang. jati nangor. tol cipularang. ciuman.ciuman.ciuman. menangis. tertawa. mentertawakan. bawal aprie. bercanda. kamu. saya. kita. ungu. jingga. muda.
Tentu saja tidak semuanya saya ingat *kalau-kalau kamu membaca dan protes.

Mungkin tidak akan ada banyak hal yang saya ingat dalam otak saya yang sulit sekali mememori ini. Tapi saya akan selalu ingat ungu.jingga.muda. Warna yang membuat saya jatuh cinta pada langit sore, dan kamu.

No comments:

Post a Comment