Monday, March 7, 2011

low is the new high.

"i never thought that i could talk about these kind of things with you..." a friend said.

What we talk about that night were : the universe, beliefs, soulmate, and basically some sort of heavy spiritual concepts and shits.

And why on earth he said the earlier phrase, because i'm always a sarcastic-pesimistic bitch. I refuse to believe in sentimentality 'those kind of things' bring. I belive those in shitty way.


***

Suddenly Jobless.
Struggling wrap up my study on the last minute.
Having a heavy financial problems.
Being single.
All the kind of low, everyone could imagine, altogether at the moment i less predict.


Saya sedang semacam mendapat tamparan besar, dan sama sekali tidak melihatnya datang, sampai akhirnya benar-benar terjadi.

Untungnya, malam minggu itu, dua orang teman baik semasa perkuliahan, mengajak janjian bertemu di malam minggu yang tidak terlalu asik itu. Untungnya lagi, saya tidak menolak ajakan mereka.

Lalu, di tengah sebuah cafe yang cukup crowded, kami mengobrol ngalor ngidul soal banyak hal ganjil, yang sepertinya bukanlah pilihan banyak orang sebagai pilihan tema malam minggu.

" I almost lost the posivity I built all this way, over Jakarta. Kota itu, dan kantor gue khususnya, seperti membuat gue berpikir negatif, dan melupakan banyak esensi dari apa yang kita kerjar di dunia ini."

"Kalau dipikir-pikir hidup gue ngga masuk akal. Gaji selalu ngga cukup."

"I'm stressed out, i can't imagine being jobless in this hardest moment."

"I never thought my own wish to a twist could result into tragedy."

Keluhan-keluhan yang cukup sulit untuk dicari jawabannya lewat sebuah kacamata realita. Sepertinya kesimpulan yang tepat hanyalah : "let's commit a comunal suicide, and it's all done."
***

Tapi mungkin saja teori 'negatif bertemu negatif sama dengan positif' malam itu berlaku begitu saja. All the negativity suddenly changed into positivity.

"Tuhan memiliki pintu maaf yang lebih besar dari semua dosa yang mungkin seorang manusia lakukan."

"Kalau kamu berpikir sumber penghasilan hanya gaji, then that's the problem. Coba pikirkan hal-hal lainnya yang mungkin didapat dari sebuah pekerjaan. Mungkin networking atau pengalaman, itulah yang seharusnya kita coba syukuri."

"Semua masalah finansial akan selalu ada jalan keluarnya. Asalkan kita mau mencoba sedikit lebih sederhana dalam berpikir."

"Percayalah bahwa 'universe' selalu punya cara yang unik untuk menjawab banyak hal"

"Kemarahan itu overrated. Bahkan kadang kita lupa apa masalah kita sebenarnya dengan marah-marah. Yang penting adalah memaafkan."

"Do you believe in soulmate ? Bahwa soulmate itu melengkapi kita dengan caranya yang aneh ? I'm a total believer now"

Entahlah apa energi sebuah persahabatan itu begitu besar untuk menyelesaikan banyak permasalahan berbeda yang ada di atas meja malam itu. Atau kami memang sebenarnya datang dengan solusi yang sudah ada di otak kami masing-masing, hanya saja sulit untuk kami deskripsikan secara pribadi. Yang jelas, malam itu saya pulang dengan merasa sangat beruntung.

Beruntung punya teman yang tidak mencoba menggurui saya dengan teori-teori dan usulan sok tahu tentang kehidupan.
Beruntung punya perpanjangan otak untuk menyempurnakan proses yang saya lalui akhir-akhir ini.
Beruntung punya motivator dan filsuf terbaik, bernama : persahabatan.

***

"You sure have experienced a lot of things, girl. You should feel lucky. And we have to cherish it, because not everybody could find it."

That night, all the lows, became the new high.
Dan hal buruk dalam hidup yang mungkin terjadi, yang kami sepakati setelahnya, hanyalah stagnasi. Yang terpenting adalah terus bergerak, mengikuti kata hati (sebuah hal yang sudah seringkali seorang teman lainnya bilang, dan saya kurang mengerti artinya sampai malam itu).

and hey, maybe all those 'things' that i refuse to believe at the beginning, aren't shits at all. They're what i believe deeply, the problem is, how brave we are to bring it all on the table, and suck up the shitty-ness, turn it into enlightning trigger.

"Yeah, i'd never thought low is my highest achievement in life."

***

"Life'll only be crazy as it's always been
Wake up early, stay up late, having debts
Things won't be as easy as it often seems
And yet you want me
This cliché's killing me
Still I need more I need more
This I’ve never thought before

Chi trova un amico, trova un tesoro*
We can look for many other foreign lines to make me survive your love
You said "To the future we surrender.
Let's just celebrate today, tomorrow's too far away.
What keeps you waiting to love?
Isn't this what you've been dreaming of?"
Life's to live and love's to love

To the future we surrender
Life's to live and love's to love"

---Surrender, by : Float
*one who finds a friend finds a treasure (italian proverb)

***

# Obrolan absurd malam minggu bersama Detta Rahmawan dan Alfa Haga, diceritakan kembali dengan bahasa yang lebih ringkas, in a charming way... ;p #


2 comments:

  1. Persahabatan. Manis banget, Gin, simple thing that embraces everything ... =)

    Gua pernah bikin cerita tentang Anak Beruang yg gelantungan terbalik bareng temen2nya, Anak2 Kelelawar. Di situ atas-bawah jadi punya konvensi baru. Mungkin gitu juga, ya, situasinya ...

    ReplyDelete
  2. wahaha padahal uda baca sebelumnya, gara dea nih hihih jd baca lagi...
    selamat " low is my highest achievement in life." :))

    ReplyDelete