Thursday, March 24, 2011

real-life gimmick.

and every story has a gimmick.
what's yours ?

***

Saya tertawa ketika seorang teman bilang, bahwa sebelumnya dia terlalu takut menceritakan kisahnya, hanya karena dia merasa itu sangat absurd.

Tapi bukankah begitu lah hidup ? Selalu ada bagian-bagian absurd yang terlalu aneh untuk diceritakan, yang biasanya terdiri dari sebuah perjalanan atau pencarian, diisi oleh sepersekian racikan percintaan yang cheesy, dan berakhir dengan sebuah kebodohan yang diikuti bencana.

Dan seperti di film-film, kadang-kadang ada beberapa gimmick tidak penting, yang melengkapi setiap adegannya. Di Eternal Sunshine of The Spotless Mind ada sekotak kaset rekaman ingatan buruk yang berusaha dihapus, di Science of Sleep ada mainan-mainan imajinatif yang hanya bisa dimengerti oleh 'mereka' yang suka 'bermain', dan di Inception ada totem yang bisa mengingatkan para pemimpi, mana yang nyata dan tidak.

Semuanya bergerak, berputar, dan bergantian muncul, sebagai sebuah penanda. Meskipun dalam kisah nyata gimmick tadi biasanya jauh lebih sederhana--sesederhana notes-notes ucapan terima kasih di pintu kosan atau berkendara bersama dalam sebuah mobil VW tua--namun tentu saja mereka juga penting.

Karena, jika suatu saat cerita sudah mulai menjadi semakin absurd, semakin sulit direka ulang, dan semakin mengarah ke sesuatu yang tidak nyata, hanya gimmick-gimmick sederhana itu lah yang kita punya, untuk mengingat dan menceritakannya kembali sambil tersenyum.
***

My gimmick is a random conversation in 140 characters.
Your silly obsession to shoes, words, and music.
And our silly late night games.
I'll keep them that way.


No comments:

Post a Comment