Thursday, September 27, 2012

the concept of happiness.

Sulitnya ketika harus melepaskan sesuatu, kadang-kadang bisa sangat tidak terjelaskan. Apalagi bila 'sesuatu' itu sudah dipercayai terlalu lama, sudah menjadi sebuah realita, bahkan menjadi sebuah kebiasaan.

Apalagi jika hal yang kita bicarakan di sini bukanlah sesuatu yang bisa disentuh dan dilihat. Mungkin justru semakin sulit. Karena saat tidak bisa menyentuh dan melihat, kita akan secara otomatis berusaha merasakan saja, untuk akhirnya mempercayai. Dan itu semua sama sekali tidak sederhana.

Seperti para diktator yang berusaha membuat semua orang mempercayai konsep-konsep yang dianggapnya benar dengan segala cara. Kelihatannya memang hanya seperti sekumpulan egosentris dengan kepercayaan diri yang terlalu besar. Tapi saya rasa mereka juga mengalami keraguan pada awalnya. Dan segala hal gila yang akhirnya mereka lakukan, kemungkinan besar adalah mekanisme pertahanan mereka untuk menjadi semakin yakin akan semua konsep yang mereka ciptakan sendiri.

Karena konsep--kita sebut saja begitu, untuk hal-hal yang tidak berbentuk itu--kita perlu melihat bagaimana ia tumbuh dan bekerja untuk kita. Mempengaruhi kehidupan kita. Memberikan perubahan-perubahan dalam cara berpikir kita.  Memberikan kebahagiaan, satu hal yang paling dicari manusia dalam hidup.

Sebuah konsep yang tumbuh bersama diri kita. Bukankah itu hal yang paling ajaib yang manusia bisa ciptakan ? Dan saat keajaiban tercipta, sebaiknya jangan minta seseorang untuk menjelaskan bagaimana rasanya untuk akhirnya kehilangan keajaiban itu.

***

My concept of happiness consist of you, our future home, our kids, and a lot of indescribable magical feelings in the middle.


I'm just not ready to let go.
Never ready.


*** 


I know there'll come a time again
When everything will fit right in
And I won't have to see your face
In strangers on the street

But I would rather feel the sting

Than never to have felt a thing
I'll always know you were the one
To rip me from the ground

It's all because of you that I'm through

It's all because of you that I'm all through 

--I'm Through, by : Ingrid Michaelson

***

2 comments:

  1. Komen gw setelah baca ini adalah "darah itu merah jendral" hahahaha... semangat ah kakak..

    ReplyDelete