perasaan saya sesak setiap kali mendengar lagu itu.
Saya teringat-ingat sebuah kisah singkat yang pernah terjadi antara saya dan seseorang yang memberikan lagu itu. Kata seorang teman, mungkin itu artinya dia--somehow--masih menginginkan saya merasakan semua emosi yang sama seperti saat lagu itu diberikan. Lagu ini mengindikasikan bahwa saya harus menunggu lebih lama lagi. Saya pernah menunggu, dan waktu itu dia kembali. Tapi kali ini, saya tidak tahu. apakah yang harus saya tunggu. Menunggu dia. atau menunggu sebuah moment indah terjadi sekali lagi.
Saya hanya bisa menarik napas panjang, sambil merubah wajahnya yang sering sekali berganti-ganti di kepala saya, karena saya memang tidak pernah bertemu dengannya. Semoga, ketika lain kali moment indah itu datang, juga bersamaan dengan kedatangannya.
Hanya agar saya bisa, setidaknya, mengucapkan "halo" dan menjabat tangannya sambil tersenyum.
Saya teringat-ingat sebuah kisah singkat yang pernah terjadi antara saya dan seseorang yang memberikan lagu itu. Kata seorang teman, mungkin itu artinya dia--somehow--masih menginginkan saya merasakan semua emosi yang sama seperti saat lagu itu diberikan. Lagu ini mengindikasikan bahwa saya harus menunggu lebih lama lagi. Saya pernah menunggu, dan waktu itu dia kembali. Tapi kali ini, saya tidak tahu. apakah yang harus saya tunggu. Menunggu dia. atau menunggu sebuah moment indah terjadi sekali lagi.
Saya hanya bisa menarik napas panjang, sambil merubah wajahnya yang sering sekali berganti-ganti di kepala saya, karena saya memang tidak pernah bertemu dengannya. Semoga, ketika lain kali moment indah itu datang, juga bersamaan dengan kedatangannya.
Hanya agar saya bisa, setidaknya, mengucapkan "halo" dan menjabat tangannya sambil tersenyum.
***
"Helo. I'm mr. hippo. I live in Jakarta. And i like potatoes."
Lalu lengkaplah cerita kami.
No comments:
Post a Comment