"love is not about similarities , miracles, or faith. It's just about what's right." --me
Adik tokoh Tom dalam film (500) Days of Summer menasihati kakaknya, yang clueless dalam urusan cinta, "Not just because she likes the same quirky things as you, making her your soulmate..." Tom sedang semakin tergila-gila akan Summer, tokoh perempuannya, karena sama-sama menyukai The Smiths.
Adik saya, jauh sebelum film (500) Days of Summer dirilis, pernah berkata, "Elu ngerasa dia bener dan kalian cocok, bukan karena kenyataannya gitu. Dasarnya emang kalian SAMA aja...." (*hebat juga adik saya, jangan-jangn dia inspirasi dibalik film itu) Saya tertegun.
Saya sejujurnya adalah pencari soulmate sejati. Saya, meskipun menolak untuk menunjukkan, sangat percaya pada silly little things called love, yang diragukan banyak orang. Maka semenjak umur saya sangat muda, saya mulai mencari dengan penuh percaya diri.
Soulmate : karena jika diterjemahkan membuat artinya semakin membingungkan dan absurd, saya mulai membuat definisi sendiri, definisi sok tahu lebih tepatnya " seseorang dengan banyak kesamaan dengan saya, yang membuat saya jatuh cinta dan pastinya nyaman, yang akan menemani saya sampai akhir hayat."
Polos saya memang, dulu.
Susah sekali ternyata menemukan kesamaan itu. Maka, jarang yang benar-benar bisa membuat saya jatuh cinta, dan semakin saya mencari, semakin banyak kandidat yang datang, semakin jauhlah saya dari soulmate saya. Karena saya mencari, kesamaan, kecocokan, ke-monokrom-an (???)......
Bertemulah dengan satu kandidat lagi. Saya sedang sangat lelah mencari, dan dia datang begitu saja. Setelah scanning sedikit soal bau badan dan selera musik, saya memutuskan bersamanya. Dalam berbagai macam hal kami cocok. Konsep beragama, gaya hidup, selera musik, sampai gaya bercanda, dan kegemaran makan. Saya hampir merasa menemukan soulmate saya, sampai....
Suatu hari saya bangun dengan perasaan gamang yang aneh. Saya merasa lelah, tidak lengkap, dan kesepian. All of these odd simililarities between us, started to killing me. Mungkin kami terlalu banyak bersama, membicarakan hal yang sama, dan makan hal yang sama, sampai chemistry itu hilang entah kemana. Entah apakah chemistry itu pernah ada atau tidak. Saya terlalu sibuk mencari kesamaan, disaat seharusnya saya banyak-banyak mencari seseorang yang bisa melengkapi saya, dan saling melengkapi.
Tanpa kesamaan, hanya karena dia terasa benar.
"I thought you were right, but maybe, I'm not right for you..." --Summer to Tom, on their favourite bench.
Well, baby, let's think about us again....
***
Adik tokoh Tom dalam film (500) Days of Summer menasihati kakaknya, yang clueless dalam urusan cinta, "Not just because she likes the same quirky things as you, making her your soulmate..." Tom sedang semakin tergila-gila akan Summer, tokoh perempuannya, karena sama-sama menyukai The Smiths.
***
Adik saya, jauh sebelum film (500) Days of Summer dirilis, pernah berkata, "Elu ngerasa dia bener dan kalian cocok, bukan karena kenyataannya gitu. Dasarnya emang kalian SAMA aja...." (*hebat juga adik saya, jangan-jangn dia inspirasi dibalik film itu) Saya tertegun.
***
Saya sejujurnya adalah pencari soulmate sejati. Saya, meskipun menolak untuk menunjukkan, sangat percaya pada silly little things called love, yang diragukan banyak orang. Maka semenjak umur saya sangat muda, saya mulai mencari dengan penuh percaya diri.
Soulmate : karena jika diterjemahkan membuat artinya semakin membingungkan dan absurd, saya mulai membuat definisi sendiri, definisi sok tahu lebih tepatnya " seseorang dengan banyak kesamaan dengan saya, yang membuat saya jatuh cinta dan pastinya nyaman, yang akan menemani saya sampai akhir hayat."
Polos saya memang, dulu.
Susah sekali ternyata menemukan kesamaan itu. Maka, jarang yang benar-benar bisa membuat saya jatuh cinta, dan semakin saya mencari, semakin banyak kandidat yang datang, semakin jauhlah saya dari soulmate saya. Karena saya mencari, kesamaan, kecocokan, ke-monokrom-an (???)......
***
Bertemulah dengan satu kandidat lagi. Saya sedang sangat lelah mencari, dan dia datang begitu saja. Setelah scanning sedikit soal bau badan dan selera musik, saya memutuskan bersamanya. Dalam berbagai macam hal kami cocok. Konsep beragama, gaya hidup, selera musik, sampai gaya bercanda, dan kegemaran makan. Saya hampir merasa menemukan soulmate saya, sampai....
Suatu hari saya bangun dengan perasaan gamang yang aneh. Saya merasa lelah, tidak lengkap, dan kesepian. All of these odd simililarities between us, started to killing me. Mungkin kami terlalu banyak bersama, membicarakan hal yang sama, dan makan hal yang sama, sampai chemistry itu hilang entah kemana. Entah apakah chemistry itu pernah ada atau tidak. Saya terlalu sibuk mencari kesamaan, disaat seharusnya saya banyak-banyak mencari seseorang yang bisa melengkapi saya, dan saling melengkapi.
Tanpa kesamaan, hanya karena dia terasa benar.
***
"I thought you were right, but maybe, I'm not right for you..." --Summer to Tom, on their favourite bench.
Well, baby, let's think about us again....
wow. try this. you met a stranger. in your quest of finding soulmate-believe me ive tried, and theres no such thing-you'd try your best*if it's be better to put like that then using term like forcing* to find similarities. in any given point you'll find it. he/she is smart. delisted. outspoken like yourself. but at the sametime, for everypoint youve collected, you just know him/her better. and eventually, what you called a stranger is a familiar guy/girl you spent -too much- time with.
ReplyDeleteall we need is a stranger, don't we?
coz we hates routine:P
just one bit to think of:D
*i did believe in soulmate