Masalahnya tentang rindu adalah jika dia yang dirindukan
sama sekali tak merasakan. Dan rindu yang bertepuk sebelah tangan, tak ada yang
lebih menyakitkan.
***
Seandainya rindu punya jadwal, dia tak akan datang diam-diam.
Seandainya rindu punya tanda, dia tak akan datang di saat
terlengah.
Seandainya rindu punya aturan, dia tak akan datang mengetuk
di tengah malam.
Seandainya rindu punya warna, dia pasti ungu tua seperti adukan
berbagai jenis rasa.
Seandainya rindu punya bau, dia pasti wanginya seperti
percampuran tanah saat hujan dan tembakau yang terbakar setengah.
Seandainya rindu punya bentuk, dia akan terus melebar seperti
tetesan air mata yang jatuh di atas bantal tak terkendali.
Seandainya rindu bisa mendengar,
Akan kusuruh dia menyelinap ke mimpimu.
Dan lalu kamu pun mengerti,
Tak enak rasanya rindu sendiri.
***
Masalahnya tentang rindu adalah dia pilih kasih.
Dia hanya datang untuk mereka yang tengah patah hati.
***
"Tenggelam aku di rupamu
Ke palung rindu yang tersemu
Tak ada ruang yang tersisa dalam sendu
Tersimpan batas saat sayu mengadu
Kuingin kepadamu..."
--Danilla, 'Terpaut oleh Waktu'