Saya paling suka motif garis-garis. Entah kenapa. Yang jelas sebagian besar baju saya bermotif garis-garis. Tidak peduli orang-orang berkata saya kelihatan gendut dengan motif itu, saya suka saja (lagipula sejak kapan saya perduli dengan orang lain).
Tapi garis-garis kali ini, saya benci sekali. Bahkan saya belum sempat melihatnya. Tapi seingat saya akan pelajaran biologi dulu (yang ibu gurunya namanya Bu Rini), katanya nyamuk aides aigepty itu juga garis-garis. Warnanya hitam-putih pula, padanan garis-garis kesukaan saya. Nyamuk pembawa demam berdarah yang fashionable ini, benar-benar tidak tertebak. Kalau penyakit biasanya identik dengan yang kotor-kotor, dia malah ada di air yang jernih. Saya jadi menyesal belakangan ini rajin bersih-bersih. Karena kalau tidak begitu, bisa jadi saya tidak jadi tertimpa musibah.
Demam Berdarah.
Nyamuk itu membawa penyakit yang dulu saya kira biasa saja. Saya pernah dengar sih demam berdarah itu mematikan, tapi saya tidak tahu, demam berdarah itu memang benar-benar demam yang berdarah. Membuat tubuh panas, bahkan hingga kejang, dan sel darah merah ikut menurun drastis. Well, saya telah berharap penyakit ini lebih kreatif dibandingkan sekedar namanya. Nyatanya, demam berdarah ini hanya 'menyebalkan'.
Membuat saya dua minggu di rumah sakit, pipis di atas tempat tidur, makan makanan yang bukan makanan manusia (sepertinya), menonton reality show seharian, dan tidak bisa berbuat apa-apa selain : mengeluh.......
Hmmm...mungkin trenyata saya memang pengeluh seperti yang selalu dikeluhkan pacar saya. Mungkin itu hikmahnya.
Gara-gara nyamuk garis-garis itu, saya lebih mengenal diri saya. Mungkin...
No comments:
Post a Comment